[SHARE] KELANA SANG MUSAFIR

R Wijaya

Balita GoCrot
XvtmppX.jpg


Dalam padang yang tandus
Semburat fajar tampak dikejauhan
Merah merona bak pipi perawan
Indah mengoda para jejaka
Langkah demi langkah
Kuayunkan menuju kesana
Jejak jejak telah ku goreskan
Dalam rangkaian kata
Semoga jejak yang tertinggal
Menorehkan kenangan
Baik buruk aku tak peduli
Hanya satu tujuanku
Tuk berbagi kebahagiaan
Adakah jejakku tertinggal disni ??
Jejak langkah sang kelana
Kelana sang musafir


Salam

R Wijaya
 
hvziFMC.jpg


Ya Tuhanku
Hanya Engkau yang kumaksud
Dan KeridhoanMu - lah yang kucari
Berilah aku kemampuan
Untuk bisa mencintai - Mu
Dan Ma'rifat kepada Mu
Ya Tuhan Semesta Alam
Yang Awal Juga Akhir
Ya Rohman Ya Rohim
Tiada kekuatan Selain Ijinmu


Salam

R Wijaya
 
Monggo bagi rekan rekan semua, bisa oret2disini, menumpahkan segala asa, harapan, doa, kekesalan jgn sampai jadi penyakit, bila kekesalan gunda gulana,disimpan saja,
Ayo kita bergembira.


Salam

R Wijaya
 
Ditengah malam yang panas
Hembusan angin
tak mampu mengatasi
Panas terasa membara
Tetesan tetesan keringat
Mulai jatuh membasahi wajah
Bumi semakin hari semakin bergolak
Bergolak laksana gemuruh kawah
Siap memuntahkan lahar
Menerjang semua yang menghadang
Sang musafir diam memandang
Akankah takdir akan terulang


Salam

R Wijaya
 
omV0Iel.jpg

Dia yang berjalan melintasi malam
Adalah dia yang kemarin dan hari ini
Akan selalu menjadi ribuan cerita
Karena dia telah menempuh semua perjalanan
Dia berjalan dengan kakinya
Dia berjalan dengan tangannya
Dia berjalan dengan kepalanya
Tetapi ternyata ia lebih banyak
Berjalan dengan pikirannya
Dia jelajahi jagat raya ini
Dengan telanjang kaki dan tubuh penuh daki
Meskipun ia lebih lapar dari siapa pun
Meskipun ia lebih sakit dari siapa pun
ia menempuh lebih jauh dari siapa pun
Meskipun ia lebih miskin dari siapa pun
Meskipun ia lebih nista dari siapa pun
Tetapi ternyata ia lebih tegak perkasa dari siapa pun
Batu-batu seperti menyingkir
Sebelum ia datang, sebelum ia lewat
Semak-semak seperti menguak
Sebelum dia injak, sebelum dia menyeberang
Ia berjalan dengan matanya
ia berjalan dengan perutnya
ia berjalan dengan punggungnya
Tetapi ternyata ia lebih banyak berjalan dengan pikirannya
Gadis-gadis selalu menyapa
Karena dia tampan meskipun penuh luka
Kata-katanya tak bisa dimengerti
Tetapi selalu saja akhirnya terbukti
Ia lelaki gagah perkasa
Ia lelaki ilham dari sorga
ia lelaki yang selalu berkata
"Bahwa kita pasti akan kembali lagi kepada-Nya"

Sang musafir by Ebit Gade
 
w5wCN8x.jpg





Roda roda berputar
Melintasi jalan nan berdebu
Deru mesin bak jeritan kelelahan
Debu, peluh bercampur jadi satu
Mengiring setiap perjalanan insani
Wahai insan yang kelelahan
Wahai insan yang keletihan
Berhentilah sejenak
Berhentilah sejenak
Basuh wajah, dahi dan rambut
Basuh telingga, tangan dan kaki
Untuk sejenak melepas penat
Sejenak bertemu Sang Kekasih Hati
Untuk bercumbu dan merayu
Agar penat jiwa
Agar lelah raga
Terobati, bekal melanjutkan perjalanan kembali



Salam

R Wijaya
 
Keringat menetes
Mengiringi langkahku
Kering bibir ini mengharapkan sentuhan air
Namun sejauh mata memandang
Hanya hamparan pasir yang yang tampak

Kukuatkan kaki ini untuk terus berjalan
Harapan selalu kujunjung
Menemukan oase
Untuk memuaskan dahagaku
Menganti keringat yang menetes

Seperti harapanku memilikimu
Yang tak tahu entah dimana
Hanya mencarimu
Usahaku untuk selalu menjaga asaku padamu
 
Pasir berterbangan tak tentu arah
Menyapu setiap jengkal kehidupan
Menerpa jiwa jiwa manusia
Lusuh, kelam, kotor
Penat, lelah, haus
Haus akan air kehidupan
Yang selalu dicari seantero jagat
Yang selalu diinginkan alam semesta
Tapi...
Sulit tuk menemukan
Sulit tuk mencari
Padahal, oase oase air kehidupan
Oase osae begitu dekat
Sedekat urat leher dengan kepala
Tapi....
Sulit kita melihat
Sulit kita memandang
Hanya dengan rasa
Hanya dengan hati yang jernih
Kita akan mengetahui


Salam

R Wijaya

Special to suhu @bocahmumetz
 
k8ePHFs.jpg


dalam tetesan keringat
peluh bercampur debu
debu debu pekat
debu debu hitam
nempel diseluruh tubuh
hitam pekat yang kau lihat
kotor kumuh yang kau pandang
hitam pekat
kotor kumuh
itulah diriku, diri yang penuh noda
diri yang penuh kemunafikan
diri yang penuh kesombongan
jangan harap
kau temukan cinta
jangan harap
kau temukan sayang
karena cinta, sayang
telah ku buang
karena cinta, sayang
telah ku bakar
dalam onggok sampah
cinta, sayang rindu
bukan untuk mu
bukan milik mu
ku kan melayang
terbang tinggi menembus awan
kan ku bebaskan
jiwa ku dari belenggu
dari rantai yang mengkungkung
bebas terbang melayang
ke segenap penjuru negeri
ku sebar...
Ku tanam
Benih benih cinta kasih
 
ChmhuFy.jpg


Kenapa dengan waktu
Kenapa dengan hari
Waktu silih berganti
Tak ada yang salah
Tak ada yang benar
Salah..
Belum tentu salah
Benar....
Belum tentu benar
ah... Selalu begitu
Dalam padang yang kulalui
Dalam gurun yang telah ku jelajahi
Banyak hal selalu begitu
Kawan kawan tak abadi
Teman teman hanya memandang
Persetan itu semua
Masa bodoh semua itu
Tak kan kupedulikan
Tak kan kuhiraurakan
Karena bukan itu yang ku cari
Karena bukan itu yang ku inginkan
Hanya Rahmat yang kudambakan
Kapankah dia datang
Menghampiri jiwaku yang kerontang
Menghidupkan sukma ku yang sedang terbang
Terbang tinggi belajar kehidupan



Salam

R Wijaya
 
langkah demi langkah
setapak demi setapak
telah ku jelajahi semua sudut
sudut terang...
sudut remang...
sudut gelap...
sudut kegelapan
semua sama tak ada beda
semua sama tak ada celah
tinggal kita memilih
disudut mana kita memulai


salam

Shynichi Kudo
 
mYecrAq.jpg



Makna dibalik topeng

Dalam perjalanan
Banyak ku temui
Banyak ku lihat
Berjuta juta topeng
Topeng topeng penuh misteri
Topeng topeng penuh tanya
Topeng kebajikan
Topeng kepalsuan
Topeng ke aku an
Baik buruk tersembunyi dibalik topeng
Suka duka tersimpan dalam topeng
Topeng topeng
Dimanakah ku sembuyikan
Dimakahah ke akuanku berada
Topeng mana yang harus kupilih
Topeng mana yang harus ku kenakan
Demi peran yang kumainkan
Demi lakon yang ku lakoni
Satu pasti
Topeng topeng akan kugunakan
Akan ku pakai, demi kebaikan, demi persahabatan demi kebajikan
Yang sekarang hilang
Yang sekarang lenyap
Digerus Zaman


Salam


R Wijaya
 
Back
Top