[SHARE] KELANA SANG MUSAFIR

g0LyB0K.jpg


kan kulanjutkan kisah ini
kisah sang petualang
kisah orang orang yang terbuang
terbuan dari hiruk pikuk kehidupan
tersisih dipojok pojok ruang
hanya memandang
hanya merenung
Dalam senja yang semakin temaram
Dalam senja yang nampak matang
bersiap siap tuk menghilang
Dalam balutan petang
Dalam dekapan malam
seorang lelaki pantang menyerah
seorang lelaki duduk diatas pelana
memegang gendewa gendewa
yang siap terentang
yang diujung panah telah terpasang
panah panah siap dilekasakan
panah panah siap diluncurkan
tuk mencari sasaran
tuk mencapai tujuan
menuju kehakikian kehidupan


salam

R Wijaya
 
BZvQeuG.jpg


Aku

Sayatan pedang telah kurasakan
Hantaman demi hantaman kan kunikmati
Dalam perjalanan panjang ini
Dalam rimba belantara dunia
Dunia dunia yang tak menentu
Dunia yang terkadang terbalik
Dunia yang penuh sandiwara
Topeng topeng penuh cerita
Kau lihat wajahku
Kau lihat tubuhku
Luka sudah tak berarti
Bilur biru bagai penghibur lara
Lebam hitam bak lukisan dalam kanvas
Indah, elok bagai suatu karya seni
Apaa Kau bisa melihat?
Apa kau bisa merasakan?
Kalau lah belum
Kalau lah tak dapat
Teruslah belajar...
Teruslah berjalan...
Agar kau kenali, siapa Aku??


Special to Someone


R Wijaya
 
IlUCIPE.jpg


Kelana Hati

Wahai kau gadis
Wahai sang perawan
Kekasih hati bak kembang mewangi
Harum tubuhmu
Elok parasmu
Menggoda hati tuk melihatmu
Kau cawan yang memabukan
Kau rembulan ditengah malam
Sinarmu menghujam jatuh
Aliran darahku bergetar
Sukmaku serasa melayang
Terbang tinggi entah kemana
Wahai perawan hati
Kau rampas jiwaku
Kau hempaskan tubuh
Jatuh tersungkur tak mampu ku berdiri


R Wijaya
 
1Nnj0Az.jpg


Pedang telah tercabut
Pedang telah terlepas
Terlepas dari sarungnya
Cepat bak kilat
Hentakan
Hantaman
Jurus demi jurus
Gerak demi gerak
Terayun, bergerak bebas di tengah padang
Padang kurusetra kehidupan
Yang siap untuk di terjang



Salam

R Wijaya
 
Last edited:
11La6NY.jpg


Duhai anakku sayang
Duhai anaku tercinta
Kau lihat disana
Kau padang ke sana
Kan kau lihat
Kan kau saksikan
Berjuta juta takdir
Bermilyar milyar permainan
Entah berapa puluh topeng yang dipakai
Wahai anaku tercinta
Jangan kau lupakan
Jangan kau sia siakan
Waktumu, tenaga dan pikiranmu
Kau panjatkan doa
Kau haturkan pengharapan
Buat orang tuamu
Buat kedua ibu bapakmu
Buat orang orang yang kau cintai
Ayah ibu adalah hakekat kehidupan
Ayah ibu adalah sumber hakekat
Jangan kau sia siakan
Jangan kau abaikan
Walau sejuta negari telah kau jelejahi
Walau bermilyar tanah kau injak
Dalam petualanganmu
Ingatlah pesan ini
Ingatlah petuah ini
Karena darisana kau lahir
Darisana kau akan kembali




Persembahan buat matahari dan rembulan

R Wijaya
 
Last edited:
Sedikit sisipan untuk sang pujangga yang sedang bertualang

Terkadang hidup bagaikan panggung sandiwara
Terkadang hidup bagaikan sebuah petualangan
Tapi sudahkah kau mengerti semuanya?
Malam berganti siang
Siang kembali menjadi malam
Ada air
Ada api
Ada udara
Ada tanah
Dan ada jiwa
Berlari dan berteriak
Menari dan menangis
Semuanya ada disana
Semuanya menyatu
Masihkah kau mencari
Masihkah kau berkelana
Jika semua sesungguhnya ada dalam diri
Salah dan dosa adalah warna
Benar dan pahala adalah hadiah
Lalu jika semua itu telah ada
Masihkah kau mencari
Masihkan kau berkelana
Hidup sesungguhnya hanyalah cerita
Cerita yang turun dari satu ke yang lainnya
Cerita yang sesungguhnya tak pernah habis


Salam dari pujangga 99
 
XcRXH0L.jpg



aku kan terus berkelana
tuk mencari insun kang sejati
sejatine ingsun
tanpa ku berkelana
tanpa ku mengembara
tak akan ku temui ingsun Kang Sejati
walau pengembaraan ini melelahkan
walau petualangan ini penuh onak dan duri
kan kususuri 7 benua
kan sebrangi 7 samudra
kan ku jelajahi 7 gunung
kan ku sambangi 7 benteng
Masihkah aku harus berhenti
Apakah aku harus berdiam diri
tuk mencari sejatinya ingsun
Jagat alit Jagat ageng
mana yang kau pilih?
mana yang kau pijak?
Hanya dengan begini
hanya dengan berpertualangan
akan ku tumui Sejatine Ingsun
Ingsun kang Sejati



salam


R Wijaya
 
Last edited:
aku kan terus berkelana
tuk mencari insun kang sejati
sejatine ingsun
tanpa ku berkelana
tanpa ku mengembara
tak akan ku temui ingsun Kang Sejati
walau pengembaraan ini melelahkan
walau petualangan ini penuh onak dan duri
kan kususuri 7 benua
kan sebrangi 7 samudra
kan ku jelajahi 7 gunung
kan ku sambangi 7 benteng
Masihkah aku harus berhenti
Apakah aku harus berdiam diri
tuk mencari sejatinya ingsun
Jagat alit Jagat ageng
mana yang kau pilih?
mana yang kau pijak?
Hanya dengan begini
hanya dengan berpertualangan
akan ku tumui Sejatine Ingsun
Ingsun kang Sejati


salam


R Wijaya

Gunungnya kurang 1
Harusnya 8, yang 1 gunung kembar :ngakak::ngakak::ngakak:
 
luuvr7n.jpg







gendewa gendewa telah terbentang
anak dan busur panah siap terbang
terbang melesat bak sambaran kilat
mengelegar bak gada sang bima

dua mata dua kekauatan bersiap dimedan laga
prajurit prajurit siap dengan gagah
kestria kesatrian gagah diatas kuda
gejolak ah gejolak

tak terasa, tak kasap mata
berjuta juta orang menangis
berjuta juta orang berurai air mata
akan kan kurusetra terulang

sang petualang diam membisu
sang petualang mematung pilu
dalam diam sebait mantra dan doa terucap
Wahai Sang Hyang Penguasa Jagat
Wahai Sang Pemilik Kehidupan
Wahai Sang Keabadian
Awal adalah Akhir
Akhir adalah Awal
Berikan yang terbaik untuk Kami
Berikan yang terindah untuk negeri ini
Negeri negeri penuh Keberkahan

Sang Petualang selangkah demi selangkah
Sang Petualang setapak demi setapak
Semakin Jauh Semakin Tak nampak
Hilang bagai ditelan bumi




Salam


R WIjaya
 
Last edited:
LEwnoEQ.jpg



Sebelah ruang hati
Sebuah mantera terucap
Mantera terselip doa
Mantera akan keinginan
Mantera akan kegundahan
Mantera akan kegelisahan
Akan makna kehidupan
Yang tergelar dibawah kolong langit
Terserak, terhampar dimuka bumi
Mantera mantera telah tergelar
Dari ujung timur sampai ujung barat
Kini, saatnya ku melangkah
Menelusuri setiap sudut sudut
Melangkah setiap pojok pojok
Yang hilang terlupakan dan terbuang


Salam

R Wijaya
 
Last edited:
Ijin menikmati suatu perjalanan
Menikmati sebuah kisah
Perjalanan seorang anak manusia
Yang mencari kesejatian diri
Yang kini hilang
Yang kini telah musnah
Tertelan putaran Zaman
Zaman telah berganti
Zaman telah berubah
Entah baik atau buruk
Ku tak mengerti
 
Last edited:
XvtmppX.jpg


Dalam padang yang tandus
Semburat fajar tampak dikejauhan
Merah merona bak pipi perawan
Indah mengoda para jejaka
Langkah demi langkah
Kuayunkan menuju kesana
Jejak jejak telah ku goreskan
Dalam rangkaian kata
Semoga jejak yang tertinggal
Menorehkan kenangan
Baik buruk aku tak peduli
Hanya satu tujuanku
Tuk berbagi kebahagiaan
Adakah jejakku tertinggal disni ??
Jejak langkah sang kelana
Kelana sang musafir


Salam

R Wijaya
Koyok'e aku ngerti karepe
 
Om suhu @R Wijaya paitun ijin oret-oret disini ya..

Aku tak tau mulai dari mana
Aku tak mengerti ku tulis di sudut mana
Kanan atau kiri
Atau bahkan tengah
Atas atau bawah
Telah ku goreskan
Telah ku lukiskan
Perasaan hati
Perasaan kalbu
Perasaan sanubari
Hingga kini ku masih tak mengerti
Hingga saat ini ku masih tak mengetahui
Langkah demi langkah tetap ku ayunkan
Mencari dan terus mencari
Yang terserak, yang terbuang
Disudut sudut tempat
Entah sampai kapan ku akan berhenti
Aku tak tau
Dan aku pun tak mau tau
Persetan dengan semua
Persetan dengan anggapan
Persetan dengan cibiran
Kebal ku terhadap semua
Tetap kan ku langkahkan kaki ini
Tak perduli ada yang menemani
Tuk mencari jatining diri
Tuk mencari kesempurnaan hati
Dari aku yang berlumpur dosa.


Salam

Paitun Gundul sing Gondal Gandul.


Hahahahaha
 
Om suhu @R Wijaya paitun ijin oret-oret disini ya..

Aku tak tau mulai dari mana
Aku tak mengerti ku tulis di sudut mana
Kanan atau kiri
Atau bahkan tengah
Atas atau bawah
Telah ku goreskan
Telah ku lukiskan
Perasaan hati
Perasaan kalbu
Perasaan sanubari
Hingga kini ku masih tak mengerti
Hingga saat ini ku masih tak mengetahui
Langkah demi langkah tetap ku ayunkan
Mencari dan terus mencari
Yang terserak, yang terbuang
Disudut sudut tempat
Entah sampai kapan ku akan berhenti
Aku tak tau
Dan aku pun tak mau tau
Persetan dengan semua
Persetan dengan anggapan
Persetan dengan cibiran
Kebal ku terhadap semua
Tetap kan ku langkahkan kaki ini
Tak perduli ada yang menemani
Tuk mencari jatining diri
Tuk mencari kesempurnaan hati
Dari aku yang berlumpur dosa.


Salam

Paitun Gundul sing Gondal Gandul.


Hahahahaha
 
Back
Top