Ken Dedes
Biduan Keceh 😎
Sya siapa yah??Iya kak sya
[LOUNGE] Antologi Puisi : Citra Cahaya
- Thread starter Ken Dedes
- Start date
Sinchan
Gemezin Khan
Kelapa
Bulir keringat adalah tekadku
Luka dilengan goresan hatiku
Kutahu pohon kelapa itu tinggi
Nyiur terombang ambing diterpa bayu
Tapi tahukah kau yang kutorehkan di akarnya..?
Tertulis kata..
Terucap doa..
Bismillah..akan kupanjat untuk memetik buahnya..
Segar..sepat..manis
Melepas dahaga tersisa
--Sinchan--
Dari Sinchan untuk yang merasa sebesar pohon kelapa saat ini
Bulir keringat adalah tekadku
Luka dilengan goresan hatiku
Kutahu pohon kelapa itu tinggi
Nyiur terombang ambing diterpa bayu
Tapi tahukah kau yang kutorehkan di akarnya..?
Tertulis kata..
Terucap doa..
Bismillah..akan kupanjat untuk memetik buahnya..
Segar..sepat..manis
Melepas dahaga tersisa
--Sinchan--
Dari Sinchan untuk yang merasa sebesar pohon kelapa saat ini
Ken Dedes
Biduan Keceh 😎
Kelapa
Bulir keringat adalah tekadku
Luka dilengan goresan hatiku
Kutahu pohon kelapa itu tinggi
Nyiur terombang ambing diterpa bayu
Tapi tahukah kau yang kutorehkan di akarnya..?
Tertulis kata..
Terucap doa..
Bismillah..akan kupanjat untuk memetik buahnya..
Segar..sepat..manis
Melepas dahaga tersisa
--Sinchan--
Dari Sinchan untuk yang merasa sebesar pohon kelapa saat ini
Menjulang tinggi adalah asa,
rimbun daunnya adalah luasnya samudra hati,
buah adalah budi pekerti,
manis, gurih, sepat, adalah dinamika kehidupan,
Salam santun..
nubi izin nengok dan belajar kata indah membalut makna tersirat di sini ya hu
Sinchan
Gemezin Khan
nubi izin nengok dan belajar kata indah membalut makna tersirat di sini ya hu
Ampuni Sinchan yg lancang hinggap di trit ini suhu
Mohon bimbingannya...
kita bersama minta dibimbing sama ts nya aja deh om...
belajar bareng
belajar bareng
Ken Dedes
Biduan Keceh 😎
Bencana dan Cinta
Rusak terbelah,
Mimpi indah berakhir sudah,
Ooh mayapada sendunya kisah.
Jika kuncup menjadi bunga,
Maka kini adalah bunga menjadi sampah.
Bila bertemu adalah obat rindu,
Tapi kini rindu adalah malapetaka haru biru.
Saat lilin menjadi lentera,
Namun kini lentera membakar segalanya.
Cinta menjadi benci,
Sayang menjadi anti pati,
Semuanya karena ulah,
Semuanya karena lidah.
Ulah dan lidah mewakili kata hati,
Jaga diri agar tak menjadi belati,
Bumbui cinta dengan doa,
Iringi sukma dengan kesetiaan.
Bencana dan cinta adalah pilihan,
Langkah yang menentukan,
Hati yang memerintahkan,
Otak yang memberi gagasan,
Berpulang kepada niat dan harapan,
Menyongsong kebahagiaan.
Duri bisa jadi gula-gula,
Perih bisa menjadi gurih,
Tampar dapat menjadi belai,
Galau dapat jadi tawa.
Temukanlah..
Kupaslah..
Renungkan..
Pahami..
Jalani dengan mawas diri.
Rusak terbelah,
Mimpi indah berakhir sudah,
Ooh mayapada sendunya kisah.
Jika kuncup menjadi bunga,
Maka kini adalah bunga menjadi sampah.
Bila bertemu adalah obat rindu,
Tapi kini rindu adalah malapetaka haru biru.
Saat lilin menjadi lentera,
Namun kini lentera membakar segalanya.
Cinta menjadi benci,
Sayang menjadi anti pati,
Semuanya karena ulah,
Semuanya karena lidah.
Ulah dan lidah mewakili kata hati,
Jaga diri agar tak menjadi belati,
Bumbui cinta dengan doa,
Iringi sukma dengan kesetiaan.
Bencana dan cinta adalah pilihan,
Langkah yang menentukan,
Hati yang memerintahkan,
Otak yang memberi gagasan,
Berpulang kepada niat dan harapan,
Menyongsong kebahagiaan.
Duri bisa jadi gula-gula,
Perih bisa menjadi gurih,
Tampar dapat menjadi belai,
Galau dapat jadi tawa.
Temukanlah..
Kupaslah..
Renungkan..
Pahami..
Jalani dengan mawas diri.
Ken Dedes
Biduan Keceh 😎
semoga
masih berupaya dan berusaha
Hihihi..lakukanlah
Ehehehe..
Anu itu.. apa namanya.. emm..
Aku mau nyapa kamu tapi di ancam @ZinggasCrot jdinya aku gak berani..
Hehehe
Maaf ya.. wkakakaka..
Puisimu bagus2.. mengandung tafsir yg sangat dalam..
Lanjutkan ya sis..
Aku baca aja.ndak bisa bikin puisi..
Hehehe..
Ken Dedes
Biduan Keceh 😎
Bravo
Advismu muvis ad vobra,
Zuadahmu mudah zua vobra,
Zirahmu murah zia vobra.
Hiatusmu mutus hia vobra,
Karyamu muya kar vobra,
Hebatmu mubat he vobra.
Bravo adzuzi,
Bravo hikahe.
Ini adalah jenis puisi kontemporer. Segi penulisan bebas dengan makna yang semakin dalam dan tersirat.
Advismu muvis ad vobra,
Zuadahmu mudah zua vobra,
Zirahmu murah zia vobra.
Hiatusmu mutus hia vobra,
Karyamu muya kar vobra,
Hebatmu mubat he vobra.
Bravo adzuzi,
Bravo hikahe.
Ini adalah jenis puisi kontemporer. Segi penulisan bebas dengan makna yang semakin dalam dan tersirat.
Ken Dedes
Biduan Keceh 😎
Lihat diri
Melihat dan senang,
Membaca lalu terpana,
Mendengar kemudian terngiang,
Bercanda muncul simpatiknya.
Senyum disebut ceria,
Ramah disebut perhatian,
Sering berbicara disebut ada hati disana,
Jalur pribadi disebut pendekatan.
Hallo..
Sudahlah.
Letakkan picingmu pada kewajaran,
Bising itu membuatku muak dan heran,
Gaduhmu menjadi gundahku,
Pertahananmu menggelitik selera tawaku.
Hallo...
Payah.
Dewasa itu tak sekedar nyata,
Dibalik sana ada gerak irama pemantik karsa,
Ooh..kau seperti anak ayam yang lupa jalan pulang,
Kekanakan yang dibilang kedewasaan,
Memprihatinkan.
Lihat diri,
Kupas esensi,
Bukan sekedar halusinasi.
Gunakan hati layaknya bingkai,
Bukan menempatkan seperti bangkai,
Jadilah terpuji.
Masihkah pandai?
Atau belajar agar pandai?
Asal jangan seperti keledai.
Melihat dan senang,
Membaca lalu terpana,
Mendengar kemudian terngiang,
Bercanda muncul simpatiknya.
Senyum disebut ceria,
Ramah disebut perhatian,
Sering berbicara disebut ada hati disana,
Jalur pribadi disebut pendekatan.
Hallo..
Sudahlah.
Letakkan picingmu pada kewajaran,
Bising itu membuatku muak dan heran,
Gaduhmu menjadi gundahku,
Pertahananmu menggelitik selera tawaku.
Hallo...
Payah.
Dewasa itu tak sekedar nyata,
Dibalik sana ada gerak irama pemantik karsa,
Ooh..kau seperti anak ayam yang lupa jalan pulang,
Kekanakan yang dibilang kedewasaan,
Memprihatinkan.
Lihat diri,
Kupas esensi,
Bukan sekedar halusinasi.
Gunakan hati layaknya bingkai,
Bukan menempatkan seperti bangkai,
Jadilah terpuji.
Masihkah pandai?
Atau belajar agar pandai?
Asal jangan seperti keledai.
Original by : @Ken Dedes hanya u/ @gocrot
Pulau mimpi 050820
Pulau mimpi 050820
Kamu Dan Semesta
Apa kau bisa melihat ?
maksudku, isi hatiku..
tentu tidak bukan,
tapi tidak semesta,,
aku tidaklah keberatan Jika,
semesta tahu isi hatiku, ,
sungguh, kau tahu apa itu ?
hanya 40% tentangmu, , ,
sisanya adalah tentang kita, , ,
apa aku sedang membual, ,
he he he ....
aku tidak peduli , sungguh!
sebab, , ,
kadang semesta iri terhadapaku..
karena dirimu . . .
coretan ga jelas
kulo nuon
Pada Sebuah Lidah
--------------------------------
Sesap diam diam.
Biarkan gelinjang hangat cairanku membelai seluruh lidah dan pangkal tenggorokanmu.
Begini cara menikmati aku ..
Angkat aku dari peraduan hangatku.
Hati², jangan kau sobek lapisan tipisku.
Lapisan transparan dimana kau bisa mengintip keseluruhanku.
Ramu bumbu² cinta kita sebelum kau biarkan aku jatuh di lembut lidahmu.
Setetes kecap asin di lembut licin kulitku.
Dua iris jahe tipis favoritmu.
Kuamati wajahmu.
Gusto sudah sampai ke jakunmu.
Sapuan lidah di bibir kakumu.
Lalu dengan satu hentakan, tegang kulitku kau koyak.
Cairanku mengalir diam².
Harum .. hangat .. samar .. kecoklatan.
Kau sesap aku diantara embun keningmu.
Lidahmu bergelenyar digigit asin sejejak hangat dua iris jahe.
Satu gerakan janggal, kau gerakkan rahangmu.
Tegang! Kau cari aku di sela geligimu.
Nyaris kau telan aku bulat-bulat.
Selamat menikmati aku ..
-Xiao Long Bao-
Ijin coret² di malam² kelaparan ini yaa sistaa --------------------------------
Sesap diam diam.
Biarkan gelinjang hangat cairanku membelai seluruh lidah dan pangkal tenggorokanmu.
Begini cara menikmati aku ..
Angkat aku dari peraduan hangatku.
Hati², jangan kau sobek lapisan tipisku.
Lapisan transparan dimana kau bisa mengintip keseluruhanku.
Ramu bumbu² cinta kita sebelum kau biarkan aku jatuh di lembut lidahmu.
Setetes kecap asin di lembut licin kulitku.
Dua iris jahe tipis favoritmu.
Kuamati wajahmu.
Gusto sudah sampai ke jakunmu.
Sapuan lidah di bibir kakumu.
Lalu dengan satu hentakan, tegang kulitku kau koyak.
Cairanku mengalir diam².
Harum .. hangat .. samar .. kecoklatan.
Kau sesap aku diantara embun keningmu.
Lidahmu bergelenyar digigit asin sejejak hangat dua iris jahe.
Satu gerakan janggal, kau gerakkan rahangmu.
Tegang! Kau cari aku di sela geligimu.
Nyaris kau telan aku bulat-bulat.
Selamat menikmati aku ..
-Xiao Long Bao-
Ken Dedes
Biduan Keceh 😎
