[LOUNGE] Antologi Puisi : Citra Cahaya

Pada Sebuah Lidah
--------------------------------

Sesap diam diam.
Biarkan gelinjang hangat cairanku membelai seluruh lidah dan pangkal tenggorokanmu.
Begini cara menikmati aku ..

Angkat aku dari peraduan hangatku.
Hati², jangan kau sobek lapisan tipisku.
Lapisan transparan dimana kau bisa mengintip keseluruhanku.

Ramu bumbu² cinta kita sebelum kau biarkan aku jatuh di lembut lidahmu.
Setetes kecap asin di lembut licin kulitku.
Dua iris jahe tipis favoritmu.

Kuamati wajahmu.
Gusto sudah sampai ke jakunmu.
Sapuan lidah di bibir kakumu.
Lalu dengan satu hentakan, tegang kulitku kau koyak.
Cairanku mengalir diam².
Harum .. hangat .. samar .. kecoklatan.

Kau sesap aku diantara embun keningmu.
Lidahmu bergelenyar digigit asin sejejak hangat dua iris jahe.
Satu gerakan janggal, kau gerakkan rahangmu.
Tegang! Kau cari aku di sela geligimu.
Nyaris kau telan aku bulat-bulat.

Selamat menikmati aku ..

-Xiao Long Bao-
:ampun:

Ijin coret² di malam² kelaparan ini yaa sistaa 😍
Mulai skrg ai panggel dikau sis dimsum😂
 
Rantai Jiwa

Racun pahit
Pahit dalam darah
Aaarrgghh.....
AH-gwə-MEN-tee.....

Jiwa kosong
Jiwa pasrah
Bohong

Kosong arsa
Pasrah raga
Dusta

Bersembunyi ?
Tidak
Dimana ?
Hufff...ə-NAP-nee-oh

Lorong Nurani
Nurani gelap
ə-LOH-ha-MOHR
Pintu angkara terbuka

Berontak ?
Haahh sudahlah
Tidak berontak
Diam pun tidak

AK-əə-oh
Tersenyum
Iya...tersenyum
Menatap cahaya

ae-res-to mo-men-tum
Saatnya belum tiba
Biarkan terjaga
Terjaga sendirinya

Angkara napsu
Nurani hitam putih
Rangkaian jiwa
AP-ə-REE-see-am

--Sinchan--

Ijin menorehkan sedikit rangkaian kata yg tak bermakna ini
:ampun:
 
Back
Top