[LOUNGE] PUISI YANG TERSERAK

terimakasih wahai begawan
petuahmu akan kuingat
ilmu yang kau berikan akan kugunakan sebaik baiknya
kuberjanji padamu hai begawan
kukan berjalan pada kebajikan
kebajikan yang kan menjadi bekalku pada masa yang akan datang
tak kan kulupakan kau wahai begawan
dan tak kan ku lupalan wahai para teman

wahai sang panglima
Jangan kau berterima kasih padaku
Aku hanyalah seonggok sampai
Aku hanyalah manusia penuh dosa
Dosa dosaku bertumpuk
Dosa dasaku menggunung
Ucapkanlah terima kasih
Hanya pada Sang Pemberi Hidup
 
Sirno Ilang Kertaning Boemi
Sopo Siro Sopo Ingsun
Ingsun kang cilik
Ingsun kang akeh
Ingsun kang Jumowo
kabeh kuwi mung aran
kabeh kuwih bakalan musno
Musno ambalas dening awu
awu awu sing orah onok bekase
opo kang diunggul akeh
opo kang disanjung sanjung
kabeh kosong, kabeh kosong
Sirno Ilang Kertaning Bumi
 
wahai sang panglima
Jangan kau berterima kasih padaku
Aku hanyalah seonggok sampai
Aku hanyalah manusia penuh dosa
Dosa dosaku bertumpuk
Dosa dasaku menggunung
Ucapkanlah terima kasih
Hanya pada Sang Pemberi Hidup
Janganlah kau merenda begawan
Kau tidak pantas merendah
Dengan segudang ilmu yang kau punya
Dan janganlah kau menilai kau penuh dosa
Karna hanya sang penciptalah yang menentukan
Menentukan segala amal perbuatan kita
Kita hanya bisa berusaha menjadi pribadi yang baik wahai begawan
Biarlah orang mencap kita tidak baik
Tetapi jangan sampai diri kita mencap sebagai orang yang tidak baik
Karna belum tentu orang yang menganggap kita tidak baik
itu lebih baik dari seonggok kotoran
 
Sirno Ilang Kertaning Boemi
Sopo Siro Sopo Ingsun
Ingsun kang cilik
Ingsun kang akeh
Ingsun kang Jumowo
kabeh kuwi mung aran
kabeh kuwih bakalan musno
Musno ambalas dening awu
awu awu sing orah onok bekase
opo kang diunggul akeh
opo kang disanjung sanjung
kabeh kosong, kabeh kosong
Sirno Ilang Kertaning Bumi
mgidung njenengan wah kalah aku lak kidung aku gak menguasai
 
mgidung njenengan wah kalah aku lak kidung aku gak menguasai

kidung bagaikan senandung lagu
Mengalun merdu ditengah malam
Wajah bulan tersenyum sendu
Menantikan kehadiran sang bintang
Bintang, kemana dirimu sekarang
Ku menunggu sambil berdedang
Melantukan senandung rindu
Rindu akan kasih sayang
Rindu akan belaian
Deru nafas bercampur aroma tubuh
Ah rindu
Kemana ku cari dirimu

??
 
Dia tinggal dalam keheningan, dalam kesederhanaan,Ilham adalah lembut sekali, cepat menghilang.
Dia minum dari Sumber Keselarasan Agung,
Terbang bersama burung bangau terpencil di atas.
Lembut seperti desahan napas angin lalu
Yang semilir menyentuh baju panjangmu.
Atau desir pohon-pohon bambu yang tinggi
Yang keindahannya selalu engkau rindukan.
Kalau kebetulan bertemu, agaknya mudah dicapaiPada saat engkau hampir, Dia mundur,Dan ketika engkau menjangkau merangkapnya,Dia menggelincir dari tanganmu hilang!"
 
kidung bagaikan senandung lagu
Mengalun merdu ditengah malam
Wajah bulan tersenyum sendu
Menantikan kehadiran sang bintang
Bintang, kemana dirimu sekarang
Ku menunggu sambil berdedang
Melantukan senandung rindu
Rindu akan kasih sayang
Rindu akan belaian
Deru nafas bercampur aroma tubuh
Ah rindu
Kemana ku cari dirimu

??
Wahay sang bulan
Percayalah bintang tidak akan kemana mana
Bintang kan tetap berkerlip
Walau tertutup mendung
Bintang kan selalu bersinar
Janganlah kau resah
Akan ketidak hadiran sang bintang
Percayalah bahwa saat mendung menutupinya
Disana sang bintang juga merindukan bersinar mendampingimu dimalam yang syahdu
 
Dia tinggal dalam keheningan, dalam kesederhanaan,Ilham adalah lembut sekali, cepat menghilang.
Dia minum dari Sumber Keselarasan Agung,
Terbang bersama burung bangau terpencil di atas.
Lembut seperti desahan napas angin lalu
Yang semilir menyentuh baju panjangmu.
Atau desir pohon-pohon bambu yang tinggi
Yang keindahannya selalu engkau rindukan.
Kalau kebetulan bertemu, agaknya mudah dicapaiPada saat engkau hampir, Dia mundur,Dan ketika engkau menjangkau merangkapnya,Dia menggelincir dari tanganmu hilang!"

Benar yang kau tuliskan
Betul yang kau goreskan
Semua akan hilang
Musnah hilang sirna
Bagai Sirno Ilang Kertaning Bumi
 
Wahay sang bulan
Percayalah bintang tidak akan kemana mana
Bintang kan tetap berkerlip
Walau tertutup mendung
Bintang kan selalu bersinar
Janganlah kau resah
Akan ketidak hadiran sang bintang
Percayalah bahwa saat mendung menutupinya
Disana sang bintang juga merindukan berainar mendampingimu dimalam yang syahdu

ku paham
Ku mengerti
Sang bintang masih berjalan
Berjalan mengikuti rotasi takdir
Mengitari alam semesta
Tapi
Rindu ini tak tertahan
Rindu ini tak terobati
Biarlah ku simpan
Biarlah ku simpan
Dalam lubuk hatiku terdalam
Sampai dia akan datang
 
ku paham
Ku mengerti
Sang bintang masih berjalan
Berjalan mengikuti rotasi takdir
Mengitari alam semesta
Tapi
Rindu ini tak tertahan
Rindu ini tak terobati
Biarlah ku simpan
Biarlah ku simpan
Dalam lubuk hatiku terdalam
Sampai dia akan datang
Saat kau tertawa
Sang bintang pun bersinar dengan terangnya
Saat kau bersedih
Sang biintang pun meredup
Seakan dia tau apa yang kau rasakan
Janganlah kau buat sang bintang tak muncul kembali
Karena kerinduanmu yang teramat dalam
Jangan kau hilangkan kebahagian para manusia
Saat melihat kerlip sang bintang
Yakinlah pada sang bintang
Dia akan kembali ketempat nya
Saat rotasinya membawanya pulang ketempatnya
Janganlah kau bersedih karena rindu duhai rembulan
Karna kesedihan mu karena rindu
Akan membuat sang bintang enggan kembali dan jatuh ke bummi
Karena ia tak kuasa melihat engkkau bersedih karena rindu
 
@Tom & Jerry ente juga alus mainya hehe ane mah newbie bahkan belum pernah di forum manapun ane bikin sajak kayak disini malam ini adalah perdana ane bikin sajak kayak tadi kalau dibanding para senior kayak @Shynici Kudo @areke @Hey-Bye ane mah kalah pengalaman hehe
Apalah arti diriku kakak, akupun tak jauh berbeda denganmu, aku hanya mahkluk kecil yang tersesat disini, tetapi kutemukan sebuah rumah yang megah yang nyaman untuk kusinggahi,
 
Back
Top